Evaluasi POTD Satya Buana Pasuruan 20 Maret 2016

Evaluasi POTD Satya Buana Pasuruan 20 Maret 2016

Jadwal kegiatan POTD Satya Buana Pusat Pasca MUNAS V PASURUAN semakin intensif dan bulan ini adalah jadwal tuan rumah munas yaitu cabang POTD Satya Buana Pasuruan, meskipun banyak gelombang fitnah yang menerpa untuk merusak POTD SATYA BUANA, namun POTD SATYA BUANA tetap berjalan. karena seluruh cabang – cabang yang hadir di MUNAS V telah menentukan pilihannya bersama bahtera POTD SATYA BUANA PUSAT. seluruh cabang cabang yang hadir adalah cabang – cabang yang AKTIF berlatih baik PENGURUS maupun ANGGOTANYA dan bukanlah cabang yang abal-abal alias tidak ada kegiatan alias vakum apalagi disebut sebagai MANTAN ANGGOTA Satya Buana. Kami tetap konsisten membangun Satya Buana sesuai dengan Misi Dan Visi yang telah diajarkan alamarhum Bpk Edy Suwono Pembawa amanah keilmuan Satya Buana.

Malam hari sebelum evaluasi digelar POTD Satya Buana Cabang Pasuruan mengadakan sarasehan tepatnya pada tanggal 19 Maret 2016 di aula Bhakti Alam, namun sayang banyak peserta yang tidak sempat mengikuti sarasehan dikarenakan mereka datang sudah terlalu malam. peserta pun sangat antusias menyimak pemaparan keilmuan oleh ketum POTD Satya Buana Pusat yang akrab dipanggil dengan nama Pak Yoyok yang dengan sabar membina seluruh peserta agar lebih memahami keilmuan satya buana dan tidak salah dalam penerapan keilmuan.

                   

                  


 

Pasuruan – Ada yang berbeda dalam gelaran evaluasi POTD Satya Buana Cabang Pasuruan yang menjadi tuan rumah MUNAS V POTD SATYA BUANA PUSAT, yang diadakan di sebuah kawasan agrowisata di Kabupaten Pasuruan, Minggu (20/3). Kurang lebih seratus peserta evaluasi dari Pasuruan dan Surabaya itu mendapat dua terapan aplikasi terbaru, dari pelatih pusat, Kharisma Zulkarnain,



PROSES PENYELARASAN

  

Teknik aplikasi pertama adalah penyembuhan luka trauma. Menurut Kharisma, teknik itu disebut TAT, atau Tapas Acupressure Technique. “Selama ini peserta sudah sering mendapat sharing teknik penyembuhan penyakit medis dan non medis, kali ini saya sengaja membagikan teknik untuk mengurangi dampak trauma atau luka batin,” ujar Kharisma kepada admin satyabuana.com. Penyembuhan dengan teknik TAT sendiri merupakan langkah awal untuk terapi traumatis, untuk mengakhiri rasa tidak nyaman secara mudah. “Tanpa perlu tahu luka trauma masing-masing peserta karena itu menyangkut rahasia hidup, kita bisa menerapi mereka dengan teknik TAT,” imbuh pelatih pusat yang kerap menggelar seminar meditasi di sejumlah kota besar itu.


 

Dua aplikasi baru itu dibagikan ke peserta setelah mereka dinyatakan naik tingkat dan diselaraskan oleh Ketua Umum POTD Satya Buana, Drs H RP Sutjahyo. Dalam kesempatan yang sama ada satu peserta dari Sasana Pateguhan Pandaan yang mengikuti proses pra penawaran untuk sebagai syarat naik ke tingkat PS-1 (purnama bersinar).(admin)


Tinggalkan Komentar