Kabar Baik dari Samarinda

Catatan:Kharisma Abadi *)

Menjelang Idul Fitri 1432 Hijriah, saya senang sekali. Saya mendapat kabar baik dari rekan-rekan POTD Satya Buana Samarinda.

Pertama, saya (dan itu artinya mewakili POTD Satya Buana Pusat) bisa lancar berkomunikasi dengan anggota Satya Buana disana melalui grup blackberry messenger alias BBM. Masih sedikit anggota grupnya, baru 5 orang. Tapi saya rasa jumlah ini akan bertambah kalau ada teman-teman Satya Buana yang lain yang mempunyai fasilitas BBM. Mudah-mudahan.

Kedua, dan ini yang membuat saya semakin bersyukur, ada kabar positif dari teman POTD Satya Buana Samarinda yang lama. Yang lokasi latihannya di Jalan Pahlawan, di SMPN 22.

Jadi ceritanya begini : di facebook resmi POTD Satya Buana Pusat, seorang sahabat menanyakan soal perkembangan Satya Buana Samarinda. Lantas, saya mempersilahkan yang bersangkutan membuka situs resmi Satya Buana Pusat, karena di dalamnya ada laporan aktivitas latihan POTD Satya Buana Samarinda seberang (disebut Samarinda seberang karena kawan-kawan saya disini latihannya berada di suatu daerah sebelum masuk ke jembatan mahakam). Seorang teman lain di facebook lalu bertanya, apa betul ada dua Satya Buana di Samarinda. Saya jawab, informasi yang masuk ke pusat memang demikian. Sekaligus saya ceritakan sedikit kenapa sampai ada dua cabang Satya Buana Samarinda.

Tak saya sangka, ada komentar dari seseorang bernama akun Kang Wiyanto, yang mengaku berlatih di POTD Satya Buana Samarinda di Jl Pahlawan. Intinya, Mas Wiyanto ini bertabayyun (mengklarifikasi) bahwa kegiatan POTD Satya Buana Samarinda di sasana Jl Pahlawan tetap berlangsung “sesuai jalur”, dan tidak seperti informasi yang sampai ke kami di POTD Satya Buana Pusat.

Saya jelas saja senang dan langsung saya buka komunikasi dua arah dengan Mas Wiyanto ini. Saya jelaskan bahwa jika memang benar sahabat-sahabat saya di Satya Buana Samarinda masih tetap berada di Satya Buana, sebaiknya dipertimbangkan opsi untuk musyawarah. Tujuan musyawarah itu adalah bergabungnya dua POTD Satya Buana itu menjadi satu, agar Satya Buana Samarinda menjadi besar.

Saya menduga, mungkin masih ada informasi yang simpang siur tentang POTD Satya Buana, khususnya bagi sahabat-sahabat saya di Samarinda. Oleh karenanya, melalui esai ini sekaligus saya bertabayyun kepada rekan-rekan Satya Buana di Samarinda, dan anggota POTD Satya Buana dimanapun yang memerlukan kelurusan dan kebenaran suatu informasi. Semangat saya cuma satu, bahwa di bulan suci ini mari kita luruskan niat, bersihkan hati dan mengklarifikasi berbagai hal yang sekiranya hanya akan menimbulkan buruk sangka dan fitnah.

Mengapa demikian ? Karena sampai sekarang pun, POTD Satya Buana masih difitnah. Setiap usaha untuk membelokkan kebenaran dianggap fitnah, dan fitnah lebih kejam dari pembunuhan. Tetapi bagi anda yang masih mengakui POTD Satya Buana, maka saya wajib untuk memberikan penjelasan segamblang-gamblangnya tentang POTD Satya Buana. Dan khusus bagi yang memfitnah POTD Satya Buana, sesuai tuntunan Rasulullah saw, kami memalingkan muka dari anda.

Itu bahasa hadisnya.

Bahasa Indonesianya : kami tidak mempedulikan anda.

Bahasa Inggrisnya : We don’t care.

Bahasa Jawa Kulonan-nya : ora usah digatek’ke.

Bahasa Jawa Suroboyoannya : gak usah direken.

Bahasa Banjarnya : kada usah diherani.

Bahasa Betawinya : emang gue pikirin.

******

Saya mulai untuk POTD Satya Buana Samarinda.

Saya mempunyai memori baik tentang Samarinda. Tahun 2000, oleh pendiri Satya Buana, Pak Edi Suwono (selanjutnya saya singkat Pak ES), saya ditugaskan untuk memimpin evaluasi yang bagi saya itu kali pertama saya lakukan di Samarinda. Bersama Pak ES, saya mengevaluasi Satya Buana Samarinda di lapangan hijau tepi Sungai Mahakam . Dari situlah, Pak ES membawa saya untuk membina hubungan baik dengan Satya Buana Samarinda. Itu berlanjut untuk tahun-tahun berikutnya.

Saya rasa, sahabat dan para pengurus Satya Buana Samarinda juga mengikuti perkembangan dan sejumlah dinamika di POTD Satya Buana Pusat, termasuk yang terjadi antara kurun waktu tahun 2006 hingga 2010. Berdasarkan data organisasi, POTD Satya Buana Samarinda termasuk dalam cabang yang menerima surat-surat dari POTD Satya Buana Pusat.

Saya tak ingin membahas isi surat-surat itu di esai ini. Namun yang pasti, perkembangan POTD Satya Buana Pusat selanjutnya adalah :

Pertama, mengubah akta notaris sebagai dasar hukum pendirian Yayasan Satya Buana. Hal ini sesuai peraturan perundang-undangan.

Kedua, menunjuk seorang anggota POTD Satya Buana Pasuruan tingkat sepuluh (Satya Buana), namanya Drs Sutjahyo yang kini biasa dipanggil Pak Yoyok, sebagai pemimpin sementara (caretaker) POTD Satya Buana Pusat. Yang menunjuk adalah Pak ES saat kondisi kesehatan pendiri dan pembina kita itu dalam masa yang kurang baik. Memang, saat sehat, Pak ES belum sempat mengenalkan sosok dan figur Pak Yoyok tersebut ke seluruh cabang Satya Buana. Jadi sudah pasti, sempat timbul pertanyaan dan keraguan akan sosok baru yang dipilih oleh Pak ES ini. Tetapi, dengan segala keterbatasan, Pak ES ketika itu memang menugaskan Pak Yoyok untuk membantu kepemimpinan Satya Buana. Dia membantu Ir H Firmansjah, yang ketika itu dipercaya menjadi wakil Pak ES alias wakil pembina.

Untuk menjaga amanah Satya Buana, Pak ES lantas memberikan amanah tugas penyelarasan secara resmi kepada Pak Yoyok pada bulan Juni 2009. Itu berarti, para pihak penyelaras yang secara resmi memang menerima perpindahan estafet penyelaras saat ini hanya ada dua orang, yaitu Ir H Firmansjah dan Pak Yoyok. Bila ada pihak yang mengaku bisa menyelaraskan sistem POTD Satya Buana, maka hukumnya wajib untuk membuktikan kapan yang bersangkutan menerima perpindahan tugas penyelaras dari Pak ES. Sebab, berdasarkan wasiat terakhir Pak ES yang kami dokumentasikan, seorang penyelaras harus menerima tugas resmi dari Pak ES. Tanpa tugas resmi dari Pak ES, seseorang hanya bisa mengaku-ngaku menyelaraskan. Padahal, bila ada yang mengaku bisa menyelaraskan tanpa tugas resmi dari Pak ES saat beliau masih hidup, hal itu adalah suatu kebohongan besar. Tidak hanya bagi umat manusia, tetapi juga di mata Allah swt.

Ketiga, sesuai amanat AD/ART Yayasan Satya Buana, Ir H Firmansjah, menjadwalkan Musyawarah Nasional ke IV di Jakarta pada Juli 2010. Jadwal itu disusun sejak bulan Maret 2010. Seluruh cabang pun dikirimi surat pemberitahuan, termasuk Samarinda. Tujuannya, untuk memilih figur ketua umum. Namun, Allah swt berkehendak lain dengan memanggil Pak ES lebih dulu pada akhir Juni 2010. Jadi, jelas bahwa rencana Munas ke IV itu sudah jauh hari ditetapkan oleh pengurus pusat dan caretaker.

Ketiga, saat Pak ES wafat, kami paham bahwa penerus Satya Buana yang berhak menjadi pemimpin adalah kedua anak beliau, Edy Kurniawan ( Mas Dedet) dan Eny Susyanti (Mbak Eny). Saya sendiri berhubungan baik dengan mereka, bahkan sering bekerja sama dalam satu tim dengan Mas Dedet. Namun, kedua ahli waris POTD Satya Buana itu menolak saat diminta bergabung kembali di POTD Satya Buana. Permintaan agar mereka bergabung itu disampaikan langsung oleh Ir Firmansjah.

Kelima, atas permintaan pengurus senior di Satya Buana Samarinda (yang lama), nama Eny kami masukkan dalam bursa calon ketua umum untuk dipilih dalam Munas IV. Namun, faktanya, cabang-cabang Satya Buana mayoritas memilih Sdr Sutjahyo sebagai Ketua Umum POTD Satya Buana Pusat. Mbak Eny juga menolak saat diminta bergabung ke bidang Litbang POTD Satya Buana Pusat.

Hasil munas itu resmi dan mengikat POTD Satya Buana kedalam dan keluar. POTD Satya Buana juga tetap menggunakan nama dan lambang organisasi POTD Satya Buana. Tidak ada perubahan apapun dengan nama, lambang, dan tagline POTD Satya Buana.

Keenam, POTD Satya Buana Pusat mengembangkan tiga cabang keilmuan, yakni senam pernafasan lansia, anak-anak, dan khusus perempuan. Ketiga cabang keilmuan ini diwariskan langsung oleh Pak ES. Memang, lagi-lagi karena kondisi saat itu, Pak ES belum sempat mengenalkan secara langsung ketiga cabang ilmu baru ini, kecuali senam pernafasan lansia. Karena itulah, pengurus pusat saat ini melanjutkan pengajaran ketiga cabang ilmu tersebut.

Senam pernafasan lansia diisyaratkan Pak ES pada tahun 2003, dan rilis tahun 2004.

Senam pernafasan anak-anak diisyaratkan Pak ES pada tahun 2001, dan rilis tahun 2009.

Senam pernafasan perempuan diisyaratkan Pak ES pada tahun 2004, dan rilis tahun 2009.

Itulah dinamika dan beberapa konsep baru di POTD Satya Buana.

Apakah konsep baru itu mulus diterima oleh pengurus dan anggota Satya Buana ? Tentu tidak. Tembakan-tembakan fitnah masih menghujani POTD Satya Buana, yang ironisnya, fitnah justru dilakukan oleh oknum yang pernah merasa dekat dengan Pak ES. Merasa paling benar, merasa paling tinggi ilmunya, merasa ada hubungan darah dengan Pak ES, dan sebagainya.

Tetapi, kami yakin saja dan enjoy menjaga tugas di Satya Buana.

Apalagi setelah ada Mas Wiyanto yang merespon informasi yang kurang tepat di grup resmi Satya Buana di facebook. Saya makin gembira, karena itu positif. Positif untuk kita semua, positif untuk Satya Buana Samarinda.

Jika dalam kehidupan organisasi di POTD Satya Buana ada sedikit kekurangcocokan dengan figur tertentu, saya rasa itu tidak layak menjadi alasan untuk memutus silaturahmi. Di kehidupan bermasyarakat dimanapun, wajar bila ada kekurangsepahaman atau beda pendapat. Tetapi, alangkah indahnya jika perbedaan pendapat atau penilaian itu justru membuat silaturahmi makin harmonis. POTD Satya Buana kini sudah waktunya dipimpin oleh generasi baru, generasi yang muda, yang cerdas, yang amanah, dan jujur, serta penuh energi positif dalam dirinya.

Andaikata saya orang bebas, saya pasti sudah silaturahmi ke Samarinda. Begitu juga ke cabang lain yang mungkin masih membutuhkan tabayyun.

Sekarang, saya kembalikan lagi kepada para sahabat POTD Satya Buana Samarinda. Keputusan musyawarah, rembukan, jadi atau tidak bergabung jadi satu, tergantung pada kawan-kawan sendiri. Apapun keputusan kawan disana, kami tetap membuka diri dan menghargai pendapat kawan-kawan di Samarinda.

Mewakili pembina, ketua Umum, dan segenap pengurus pusat POTD Satya Buana : saya sampaikan mohon maaf lahir dan batin, minal aidin wal faidzin. Kita jalin lagi silaturahmi dan membuka kembali sekatan-sekatan di POTD Satya Buana. Optimis bahwa Satya Buana akan menjadi besar dan bermanfaat, serta mendapat ridha Allah swt. (*)

*) Penulis adalah Ketua II POTD Satya Buana Pusat. Bisa dihubungi di email: satyabuana@gmail.com

Tinggalkan Komentar