SENAM PERNAPASAN LANSIA

SENAM PERNAPASAN LANSIA

Pada era globalisasi, dimana ruang dan batas antar negara sudah tidak ada

Kemajuan teknologi, berbaurnya budaya dan luasnya komunikasi akan memberikan kepuasan tersendiri bagi umat manusia, namun orang tanpa disadari lupa akan dirinya, bahwa orang terbatas dengan kodrat sebagai manusia yang mempunyai tahap umur dan lahir seperti bayi, anak-anak, remaja, dewasa, masa tua dan mati.

Kepuasan yang diperoleh pada setiap tahap umur kehidupan, kadang-kadang terlupakan, bahwa sesungguhnya manusia diturunkan ke dunia adalah sebagai khalifah yang membawa amanah beribadah kepada Allah SWT.

Tidak jarang manusia dengan keasyikannya itu sampai pada masa tua, terjerumus dan terjerat pada kehidupan yang negatif, mulai dari rasa sombong, congkak, kikir, depresi mental, lupa Tuhan, tidak percaya diri, rendah diri, takut menghadapi kematian, keloyoan fisik, keloyoan mental, keloyoan semangat kerja dan keloyoan beribadah dan berbuat kesyirikan karena ketidak tahuan kebenaran.

Dimasa-masa manusia masuk uzur, dengan berbagai masalah tersebut perlu dipikirkan – dan diupayakan agar manusia di akhir masa tuanya dapat mempersiapkan hati yang bersih, jiwa yang penuh iman, dan takwa kepada Allah SWT sehingga pada saat manusia dipanggil oleh Allah maka hanya khusnul khotimah, akhir yang baik bagi manusia, orang yang mempunyai cahaya keimanan dalam hatinya.

Untuk mempengaruhi kehidupan di dunia ini, maka manusia akan memanfaatkan sisa umurnya dengan penuh kesegaran jasmani dan kesehatan yang sesuai dengan usianya. Dan manusia selalu mengisi hari-hari tuanya dengan kegiatan ibadah kepada Allah SWT, karena ditunjang oleh kesehatan dan kekhusyukan hati yang diperoleh dari hasil metode latihan pernafasan

Sesungguhnya untuk memperbaiki diri orang lansia tersebut haruslah dimulai dari NIAT orang itu sendiri. Adalah suatu potensi yang diabaikan oleh umat manusia yaitu rahasia nafas. Nafas yang diolah sedemikian rupa dengan zikir Laa Ilaha Illallah akan membawa manfaat antara lain :

  1. Keteraturan oksigen yang optimal
  2. Kelancaran peredaran darah
  3. Keteraturan bio elektromagnetik, organ tubuh dan otak
  4. Kesepakatan seluruh sel tubuh dalam berzikir kepada Allah sehingga akan membawa qolbu pikiran dan seluruh tubuh selalu ikhlas melaksanakan ibadah kepada Allah SWT.

Latihan pernafasan ini diberi nama “Yaumul Akhir”, yaitu latihan untuk orang lansia dalam rangka menghadapi hari akhir hidupnya sebagai manusia, karena tidak ada sesuatu persiapan yang lain bagi manusia ketika menemui ajalnya. Dan juga akhir dari alam semesta (kiamat). Nantinya di saat yaumul akhir, seluruh manusia akan sibuk dengan urusannya sendiri-sendiri dan berbagai permasalahan diri sendiri, tidak ada pertolongan selain dari Allah SWT. Disitulah nantinya rahmat Allah SWT diberikan kepada orang-orang yang beriman.

Latihan yaumul akhir ini merupakan rahmat Allah untuk orang-orang lansia agar semakin beriman dan taqwa kepada Allah SWT dengan gerak jurus-jurus yang sangat sederhana.

PANDANGAN KEILMUAN SATYA BUANA TERHADAP
TUBUH MANUSIA

Tubuh manusia terdiri dari tubuh fisik yang dapat diraba dan dilihat, sedangkan tubuh bioplasmik tidak dapat dilihat dengan mata swam. Seperti halnya tubuh fisik, tubuh bioplasmik mempunyai kepala, dua tangan, tubuh dan seterusnya. Dengan kata lain tubuh bioplasmik tampak seperti tubuh fisik.

Kata “bioplasmik” berasal dari bio, yang berarti hidup, dan plasmik yang berarti keadaan bahan dari unsur manusia, diantaranya gas. Plasma adalah gas yang terionisasi atau gas yang mengandung partikel positif dan negatif Plasma yang dimaksud disini bukanlah plasma darah. Tubuh bioplasmik berarti tubuh energi yang hidup terbentuk dari bahan halus, yang tidak tampak atau disebut bahan eterik.

Kemajuan teknologi telah membuktikan dengan penggunaan fotografi kirlian berhasil menemukan atau melihat tubuh bioplasmik. Dengan bantuan foto kirlian tersebut, para ilmuwan telah mampu mempelajari, mengamati dan mengambil gambar tubuh bioplasmik.

Diketahui, melalui tubuh bioplasmik prana alam atau energi vital diserap dan didistribusikan ke seluruh tubuh fisik. Fungsi-fungsi tubuh bioplasmik antara lain :

  1. Tubuh bioplasmik menyerap energi prana alam dan mendistribusikan keseluruh tubuh fisik. Prana alam merupakan energi vital atau daya hidup yang memelihara seluruh tubuh, sehingga bersama-sama dengan orang lain berfungsi lancar dan normal, tanpa prana alam seluruh tubuh akan mati.
  2. Tubuh bioplasmik bertindak sebagai cetakan atau pola tubuh fisik. Hal ini membuat tubuh fisik dapat mempertahankan bentuk, kondisi atau sifat, kendati adanya metabolism sinambung selama bertahun-tahun. Tegasnya tubuh fisik dibentuk sesuatu dengan tubuh bioplasmik. Jika tubuh bioplasmik rusak, sehingga hal-hal yang mempengaruhi salah satu bioplasmik atau tubuh fisik, maka akan berpengaruh pada lainnya. Atau dengan kata lain, bila salah satu sakit, maka yang lain akan sakit. Dan jika salah satu sembuh, maka yang lain juga sembuh. Hal ini akan tampak secara bertahap atau kadangkala hampir bersamaan, dengan anggapan bahwa tidak ada faktor lain yang mengganggu.
  1. Tubuh bioplasmik melalui cakra atau pusat energi, atau generator yang berputar mengendalikan dan bertanggung jawab menjaga tetap normalnya fungsi seluruh tubuh fisik, bagian-bagiannya serta organnya termasuk di dalamnya kelenjar endokrin. Kebanyakan penyakit disebabkan gangguan fungsi salah satu cakra atau lebih.
  2. Tubuh bioplasmik melalui aura kesehatan dan sinar kesehatan bertindak sebagai bahan pelindung terhadap kuman penyakit dan bahan bioplasmik yang berpenyakit atau limbah plasma. Zat racun sisa metabolisme dan kuman penyakit dikeluarkan oleh sinar kesehatan melalui pori-pori. Dengan demikian akan memurnikan seluruh tubuh fisik.

Melalui fenomena di atas menunjukkan betapa pentingnya menjaga tubuh bioplasmik agar tetap sehat dan mumi terhindar dari limbah-limbah plasma, sehingga kenormalan sistem antara tubuh fisik dan bioplasmik tetap terjaga.

Namun, apa yang kita rasakan dan kita lihat penyebab penyakit menimpa umat manusia dewasa ini adalah penyakit yang sangat erat hubungannya dengan polusi alain, polusi jiwa, polusi spiritual, polusi bahan makanan, polusi rejeki yang diperoleh, polusi budaya, polusi ilmu pengetahuan dan polusi kimiawi. Seiring dengan semakin tuanya usia dunia maka polusi-polusi tersebut akan berdampak sebagai berikut

  • Polusi Alam

Seperti gempa bumi, banjir, gunung meletus, kebakaran hutan, hutan gundul, hilangnya cumber air, penyimpangan musim, sobeknya ozon, dan sebagainya akan membuat manusia sengsara dan tidak aman, tidak tenang dan tidak sejahtera.

  • Polusi Jiwa

Seperti sombong, kikir, tidak percaya diri, egois, insomnia, kleptomania, lupa diri, pemberang, sadis, tak manusiawi dan sebagainya akan membawa manusia hilang jati dirinya, tidak punya arti sebagai makhluk sosial di lingkungan masyarakatnya.

  • Polusi Bahan Makanan

Gizi yang tidak teratur dan menu yang tidak sesuai, makanan yang sangat berpengaruh pada asam urat, kolesterol, diabetes militus, keracunan atau alergi, darah tinggi dan lainnya akan sangat mengganggu pada tahap pola hidupnya dan tidak pernah merasa sehat.

  • Polusi Budaya

Yaitu masuknya budaya asing akan sangat berpengaruh pada sendi-sendi budaya agung orang-orang timur seperti tata krama, sopan santun dan tata busana, menjadikan pribadi yang semakin asing hidup di negara atau bangsa sendiri, serta penyebaran HIV / AIDS dan sebagainya.

  • Polusi Kimiawi

Berkembangnya ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan kimiawi akan berakibat keracunan pada metabolisme tubuh, seperti narkoba, psikotropika, rusaknya gen, tumbuh-tumbuhan dan hewan yang dikembangnya melalui proses kimiawi, pada jangka panjang akan mempunyai pengaruh negatif pada kehidupan manusia.

  • Polusi ilmu Pengetahuan

Dalam hal ini untuk mencapai kepuasan tertentu telah dikembangkan berbagai teknologi canggih, namun tanpa disadari bahwa dampak antara fungsi dan manfaat dari berbagai ilmu pengetahuan itu akan muncul keadaan yang sangat kontroversi terhadap diri manusia (ada pihak-pihak yang merasa dirugikan atau dampak negatif) sehingga manusia tidak merasa tenang.

  • Polusi Rejeki

Tidak sedikit orang dalam mencari rejeki selalu disertai oleh unsur kerasukan dan keserakahan sehingga muncul perbuatan korupsi, mating, rampok, mencuri, pesugihan dengan cara syirik, menipu sehingga rejeki yang diperoleh tidak halal dan tidak barokah, serta akan sangat berpengaruh pada pola hidup dirinya dan anak cucunya kelak.

  • Polusi Spiritual

Berkembangnya peradaban dan berbagai budaya baru akan mempengaruhi
pandangan hidup (agama), lupa Allah, syirik, tahayul, yang akan
menjerumuskan umat manusia tidak selamat dunia akhirat. Sehingga akan

membawa pada kondisi manusia pada usia lanjut akan semakin jauh dari Allah, takut menghadapi ajal, dan lain-lain.

Adalah pertanyaan yang sangat sulit untuk dijawab yaitu mengapa penyakit yang menimpa umat manusia dewasa ini sangat sulit disembuhkan dari sisi medis konvensional tidak dapat menyentuh dan mempengaruhi tubuh bioplasmik yaitu terpolusi atau penyembuhan alternatif yang berkembang pesat. Hal ini terjadi karena pada dasarnya penyembuhan dari sisi medis konvensional tidak dapat menyentuh dan mempengaruhi tubuh bioplasmik yang terpolusi atau penyembuhan alternatif yang tidak bisa melihat atau menyentuh gangguan faktor lain yang sangat berpengaruh terhadap rusaknya sistem antara tubuh bioplasmik dengan tubuh fisik.

Lalu gangguan faktor lain apa yang sangat berpengaruh terhadap ketidaknormalan fungsi bioplasmik terhadap tubuh secara keseluruhan?

Ada suatu informasi yaitu bersumber dari keaslian ilmu “Yaumul Akhir” ini, yaitu tidak ada penyakit yang menimpa umat manusia, kecuali adalah berasal dari kotoran kerak-kerak neraka yang paling dalam yang akan menyiksa perjalanan hidup manusia, terutama mereka yang lalai kepada Allah. Jadi, dari kalimat ini diambil suatu pengertian bahwa gangguan faktor lain yang sangat berpengaruh dalam sistem yang telah rusak, sesungguhnya adalah kotoran kerak­kerak neraka yang dilempar iblis ke bumi dan masuk pada orang-orang yang lalai kepada Allah SWT.

Lalu dapatkan manusia menetralkan atau menormalkan kembali fungsi bioplasmik yaitu berkaitan dengan tubuh fisik yang rusak? Sepertinya tidak bisa, terkecuali haruslah dengan mohon pertolongan Allah SWT melalui ibadah yang ikhlas dengan keimanan dan takwa yang benar serta berupaya membangkitkan eenerator bio elektromagnet untuk mengendalikan dan bertanggungjawab menjaga tetap normalnya fungsi tubuh fisik dan organnya termasuk kelenjar endokrin. Sehingga, dapat membersihkan kotoran kerak-kerak neraka sebagai penyebab penyakit orang pada zaman yang sudah tua

Kendala yang terjadi pada zaman seperti sekarang ini adalah :

  1. Semakin banyaknya orang yang sakit lalu upaya penyembuhan hanya mengandalkan medis konvensional atau alternatif yang keliru.
  2. Penyembuhan yang harus dilakukan dengan pendekatan ibadah, karena faktor umur uzur membuat kondisi lansia tidak mempunyai semangat ibadah alias loyo ibadah.
  3. Banyak orang lansia belum dan tidak pernah ibadah karena belum atau tidak pernah mendapat informasi tentang agama islam yang dapat memberikan keselamatan di dunia dan akhirat.
  4. Kesibukan aktivitas menjadikan dirinya terlena bahwa dirinya tidak lagi menemui ajalnya.

Tidak berlebihan kiranya serta dalam batas kelayakan POTD Satya Buana sangat peduli terhadap masalah manusia khususnya lansia, agar mereka dimasa tuanya mendapatkan kesegaran kesehatan, ketenangan sesuai dengan usianya serta bersemangat untuk melakukan ibadah mendekatkan diri pada Allah SWT, penuh keyakinan dan ikhlas manakala Allah SWT menjemput ajalnya.

METODOLOGI LATIHAN YAUMUL AIKHIR

  • HAKEKAT

Upaya manusia yang telah masuk uzur untuk mempersiapkan hati yang bersih, jiwa yang penuh takwa kepada Allah SWT dengan kondisi badan yang segar, sehat serta mempunyai cahaya keimanan dalam hatinya, menjadikan khusnul khotimah diakhir ajalnya, melalui latihan inti nafas zikir laa ilaha illallah dengan melakukan gerak jurus jurussederhana.

  • KEILMUAN

Ilmu Yaumul Akhir terdiri dari tiga tingkat yang harus ditempuh oleh orang ­orang yang ingin mengikhlaskan dirinya di jalan Allah dimasa tuanya. Masing-masing tingkatan mempunyai arti dan makna perjalanan hidup sendiri.

B 1 Tingkat I

Disebut tingkat mempersiapkan diri jasmani dan rohani untuk memasuki kehidupan di masa tua. Terdiri dari 3 jenjang dan 3 jurus.

B 2 Tingkat

Disebut tingkat perjalanan kehidupan dimasa tua dengan rahmat Allah SWT. Terdiri dari 2 jenjang dan 2 jurus sebagai berikut :

B 3 Tingkat

Disebut tahap menuju akhir atau tingkat pasrah kepada Allah SWT Jenjang VI : Memasrahkan dini kepada Allah SWT

Tinggalkan Komentar